Pages

Profesi Lulusan Sistem Informasi

Organisasi, Manajemen dan Tata Kerja

Manusia adalah makhluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan meyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerja sama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi, bermanajemen, dan dalam ruang lingkup tata kerja.
Organisasi
Secara umum, organisasi adalah suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesinambungan untuk mencapai serangkaian tujuan. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :

Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Funtions” mengemukakan bahwa : “I define organization as a system of cooperatives of two more persons” (Organisasi adalah sistem kerja sama antara dua orang atau lebih).
James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama).
Dimock berpendapat organisasi adalah :  “Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose” (Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
Unsur-unsur Organisasi
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
Orang-orang (sekumpulan orang),
Kerjasama,
Tujuan yang ingin dicapai,
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Selain itu, untuk mempermudah jalannya suatu organisasi, kerjasama antar individu dalam suatu organisasi pun  dapat ditindaklanjuti dengan adanya pembagian tugas di dalam prosesnya. Sehingga tingkat efisiensi dalam pencapaian tujuan bersama dapat semakin diharapkan dan terealisasikan.
Ciri-ciri Organisasi

Adapun ciri-ciri suatu organisasi adalah sebagai berikut :
Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri atas sekumpulan orang berpola interaksi yang di tetapkan
Organisasi di kembangkan untuk mencapai tujuan tertentu
Organisasi secara sadar di koordinasikan dan dengan sengaja di susun
Organisasi adalah instrumen sosial yang mempunyai batasan secara relatif dapat diidentifikasikan

Teori Organisasi
Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
Sistem kegiatan yang terkoordinasi
Kelompok orang
Kerjasama
Kekuasaan & Kepemimpinan

Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran :
Teori Birokrasi, dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
Teori Administrasi, langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
Teori Manajemen ilmiah, langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.

Teori Neoklasik
Aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada  “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian kerja  Neoklasik memandang perlunya:
Partisipasi
Perluasan kerja
Manajemen bottom-up

Teori Organisasi Modern
Teori ini disebut teori analisa dalam organisasi, merupakan aliran terbesar ketiga dalam organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa suatu unsur organisasi berada dalam satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.

Teori modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dan perilakunya dalam berorganisasi, yaitu :
Komunikasi
Konsep keseimbangan
Proses pengambilan keputusan

Manajemen
Manajemen adalah seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen pada hakekatnya merupakan kegiatan seorang pemimpin atau manajer yang harus di lakukan dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan melalui kerjasama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara setepat-tepatnya.
Untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien, manajemen perlu melewati beberapa proses atau bisa disebut kegiatan manajemen, yaitu proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pendorongan (motivating), dan pengontrolan sumber daya (controlling).
Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah suatu cara bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat di perlukan dapat di manfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilakukan dengan tepat pula.

Hubungan Organisasi, Manajemen dan Tata Kerja

Eratnya hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah :

Organisasi:  alat bagi pencapaian tujuan dan alat bagi pengelompokkan kerja sama
Manajemen:  proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
Tata kerja: pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus   dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.