Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan sesama manusia. Ketika berinteraksi dengan sesama manusia, selalu diwarnai dua hal, yaitu konflik dan kerjasama. Dengan demikian konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Pertentangan (Konflik) adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak.
Jenis-jenis Konflik :
a. Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
b. Konflik antar peranan (inter-role conflict)
c. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesenderconflict)
d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict)
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu
konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok,
konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
Integrasi Sosial
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Pertentangan dan Ketegangan dalam Masyarakat
Pertentangan (konflik) selalu terjadi dalam masyarakat, hal ini terjadi akibat diskriminatif antar golongan.
diskriminatif ini terjadi akibat perbedaan golongan yaitu:
- agama
- ras
- suku
- bahasa
- budaya
akibat terjadinya pertentangan (konflik) di dalam masyarakat, masyarakat pun jadi mulai merasakan ketegangan.
Sebenarnya hal seperti ini tidak lah perlu terjadi jika di dalam diri masyarakat di tanamkan sifat bertoleransi, karena indonesia mempunyai banyak suku, banyak bahasa, banyak budaya, banyak ras,banyak agama. Banyak golongan bukan lah suatu kendala bagi kita untuk konflik melainkan untuk saling mengenal satu sama lain.
Dan jika bisa menjaga ke damaian dalam masyarakat maka ketegangan dalam masyarakat pun tidak ada.
Perbedaan Kepentingan Masyarakat
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakangke-budayaanyang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan,masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama,tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnyaperbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatanhutan.
Dalam masyarakat banyak sekali perbedaan kepentingan, hal ini terjadi karena setiap individu mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dan tujuan yang berbeda-beda juga. Tapi tiap individu ada kalanya mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama antar individu dalam masyarakat.
No comments:
Post a Comment